DEMI TUHAN (ALLAH SWT), BANGSA INDONESIA DAN UKHTI LYLA...

Selasa, 19 Januari 2010

Hidup Berjamaah

Rasulullah SAW memerintahkan umatnya agar hidup berjamaah. Sabdanya, ‘’Aku memerintahkanmu dengan lima hal di mana Allah telah memerintahkannya kepadaku; hidup berjamaah, taat, hijrah, dan jihad di jalan Allah.‘’ (HR Ahmad).

Secara fitrah, manusia diciptakan Allah SWT sebagai makhluk sosial, yang satu membutuhkan yang lain. Hidup berkelompok, berserikat, dan bermasyarakat, merupakan fitrah dan tabiat dasar manusia. Tidak ada satu pekerjaan pun yang bisa dilakukan sendirian, pasti membutuhkan peran serta orang lain.

Sebaliknya, Islam tidak mengajarkan umatnya hidup menyendiri dan menyepi dari hiruk pikuk masyarakat. Allah SWT berfirman, ‘’Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.'’ (QS Al Hujurat (49): 13).

Rasulullah SAW bersabda, ‘’Orang Mukmin yang bergaul dengan orang lain dan mampu bersabar atas gangguan mereka lebih utama daripada orang Mukmin yang tidak mau bergaul dengan orang lain dan tidak bersabar atas gangguan mereka.'’ (HR Imam Bukhari).

Dalam kitab Al-Mu’jam Al-Wasith, jamaah secara bahasa berarti sekumpulan manusia. Ada juga yang berpendapat, jamaah adalah sekelompok manusia yang memiliki tujuan sama. Sedangkan menurut syariat, jamaah memiliki beberapa pengertian. Jamaah shalat, kumpulan orang-orang, himpunan umat Islam dalam suatu urusan, dan sekelompok orang yang berpegang teguh pada ajaran Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Dari sejumlah pengertian di atas, pengertian syariat yang lebih tepat adalah yang terakhir.

Sebagaimana termaktub dalam sabda Nabi SAW, ‘’Dan sesungguhnya Bani Israil pecah menjadi 72 golongan, dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan. Semuanya berada di neraka kecuali satu golongan. Para sahabat bertanya, ‘Siapa golongan itu wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Orang yang berpegang teguh pada yang Aku dan sahabatku (pegang teguh).'’ (HR Tirmidzi).

Pengertian jamaah dimaksud, adalah dari segi nilai (value system). Yakni, kelompok atau sekumpulan umat Islam yang senantiasa berpegang teguh pada teladan Nabi SAW dan para sahabat. Apapun nama jamaah tersebut, sekalipun jumlah kuantitasnya sedikit.
Ali bin Abu Thalib berkata, ‘’Jamaah, demi Allah, adalah kumpulan penyokong kebenaran meskipun sedikit. Sementara firqah adalah komplotan ahli batil meskipun banyak.'’

Sumber : 165

0 komentar:

Posting Komentar

Modified by Blogger Tutorial

Sepatah Kata ©Template Nice Blue. Modified by Indian Monsters. Original created by http://ourblogtemplates.com

TOP